Kepala Bandara (Kabandara) A.P.T. Pranoto, Agung Pracayanto menghadiri secara langsung acara pisah sambut Kepala Stasiun Karantina Pertanian Samarinda. pisah sambut diselenggarakan di Hotel mesra dihadiri oleh jajaran stakeholder Karantina Pertanian Samarinda.
Acara diawali dengan pesan dan kesan yang diberikan oleh 2 perwakilan yaitu dari Bank Indonesia (BI) serta Bandara A.P.T. Pranoto. Kabandara, Agung Pracayanto menyampaikan langsung pesan dan kesan selama drh Cahyono bertugas di Samarinda.
“Mutasi dan rotasi merupakan hal yang biasa dalam organisasi dengan tujuan yang baik, saya yakin pak cahyono dan pak wirawan dapat berkarya lebih baik ditempat yang baru” ucap agung
Kabandara menyampaikan bahwa drh Cahyono merupakan teman lama yang merupakan satu kota kelahiran yaitu semarang. “Kalo saya lagi pusing dan penat seharian dikantor, saya langsung telpon pak cahyono kita ketemu dikota buat ngopi bareng” lanjut agung
Diakhir sambutannya Kabandara menyampaikan bahwa kedua pejabat yang baru saja mendapatkan amanah baru baik Pak Cahyono sebagai pejabat lama dan Pak Wirawan sebagai Kepala Stasiun Karantina Pertanian Samarinda yang baru senantiasa diberikan kekuatan lahir batin dan nikmat iman dan kesehatan sehingga dalam menjalankan tugasnya dapat dipermudah.
Selanjutnya sambutan dari mantan Kepala Karantina Pertanian Samarinda yang baru saja dilantik sebagai Kepala Karantina Pertanian Merauke, drh. Cahyono, M.H. Cahyono mengatakan dalam sambutannya bahwa sebagian besar tugas berat Karantina Pertanian Samarinda telah dilaksanakan dengan baik, namun tetap harus dilanjutkan untuk kemajuan Karantina Pertanian Samarinda yang lebih baik lagi.
Tongkat estafet kepemimpinan diserahkan drh. Cahyono, M.H. kepada drh. Wirawan Budi Utomo, yang mendapatkan promosi dari posisi sebelumnya sebagai Subkoordinator Karantina Hewan Karantina Pertanian Manado.
Setelah acara sertijab, seluruh pejabat dan staf Karantina Pertanian Samarinda diberikan motivasi oleh Kepala UPT baru drh. Wirawan. “Kita lanjutkan perjuangan yang telah dilaksanakan, pengendalian PMK dan peningkatan ekspor serta melebarkan jangkauan setiap informasi terkait perkarantinaan”, ujar Wirawan.
